Sombong! Pendiri Demokrat Ingatkan SBY Jangan Jadikan Kader sebagai Abdi Dalem
Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. (Foto: Twitter @SBYudhoyono)

Bagikan:

JAKARTA - Salah satu pendiri Partai Demokrat, Hencky Luntungan, kecewa dengan pernyataan Wasekjen Partai Demokrat (PD) Irwan yang meminta para pendiri yang mendukung Kongres Luar Biasa (KLB) beristirahat di rumah.

Hencky berpesan agar Irwan yang baru menginjakkan kaki di Partai Demokrat untuk tidak congkak lantaran 'sok tahu' dalam berbicara. Dia pun menegaskan bahwa para pendiri ingin PD kembali ke khitahnya sebagai partai yang nasionalis, religius dan humanis.

"Jangan sombong. Anda kan baru kemarin di Partai Demokrat. Kalau nggak ngerti jangan (bicara sembarangan). Suruh SBY bicara dengan Hengky Luntungan. Dia yang sudah mendustai partai ini. Kita kan pendiri, kepingin barang ini jadi bagus, bukan kekerasan, bukan otoriter, bukan disuruh berantem sama anak kemarin pagi. Terus kita disuruh tidur. Emang dia siapa. Kita yang punya rumah lho, malah disuruh tidur," ujar Hengki kepada wartawan, Minggu, 28 Februari.

Hengky pun mengingatkan Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta putranya yang juga Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk mengajarkan kesantunan terhadap kader. Khususnya kepada para pendiri partai berlogo bintang mercy itu.

"Suruh SBY ketemu saya. Jangan sombong! Masuk di rumah kita kok langsung mau menguasai rumah. Gimana sih. Kami pendiri kecewa dengan Pak SBY mendidik kader-kader yang tidak mengerti dan meminta kami pendiri disuruh keluar dari rumah ini dan disuruh tidur, dia siapa dan SBY siapa? Hengky Luntungan meminta SBY menciptakan kader jangan kader yang abdi dalem. Artinya tidak mengerti sejarah, terus tidak menghormati kami pendiri. Apakah wajar anak kemarin pagi memerintahkan kami pendiri untuk tidur?" kata Hengky geram.

Hencky meminta agar AHY sebagai pimpinan partai tidak asal menyuruh anak buahnya melakukan pemecatan terhadap kader. Bahkan, Hencky mengingatkan bahwa ayahnya alias SBY bukan lah pendiri partai. 

"Saya tunggu kalau bapak SBY atau AHY pecat seluruh pendiri. Saya tunggu itu. Ini baru kejadian, bahwa kami yang punya rumah, mereka masuk rumah kami dan merampok. Catat itu. SBY jangan mengajar anak-anak itu sebagai abdi dalem untuk menguasai partai dan ingin memecat seluruh pendiri. SBY bukan pendiri. SBY lahir di Partai Demokrat tahun 2003, memohon minta untuk jadi anggota. Sementara partai kami dirikan tahun 2001," tegasnya.

Sebelumnya, Wasekjen PD Irwan menyatakan tak ada jalan bagi KLB yang didukung sejumlah pendiri Partai Demokrat. Irwan yang akrab disapa Irwan Fecho ini juga menyebut sejumlah kader internal PD justru berang akan aksi pengkhianat kepada partai. 

"Seratus persen DPD dan DPC saat ini justru marah dan minta agar kader siapa pun itu yang berkhianat pada Partai Demokrat, SBY dan AHY agar dipecat dengan tidak hormat. Makanya banyak yang syukuran di daerah-daerah pasca-ada tindakan pemecatan. Mereka mengatakan Demokrat solid, AHY tegas," ujar Irwan.

Anggota DPR ini mengaku heran atas kesetiaan sejumlah pihak yang mengaku pendiri Partai Demokrat tapi mengingkari kepemimpinan AHY. Bahkan, ia menyarankan agar para pendiri tersebut bisa bersikap bijak.

"Jadi tentu aneh, mengaku pendiri tapi tidak tahu dan mengingkari fakta bahwa Partai Demokrat gemilang di tangan anak muda bernama AHY. Bijaksana jika Pak Hencky istirahat di rumah. Di luar banyak angin," katanya.